1. Teori Myrdal
Prof. Gunnar Myrdal berpendapat bahwa pembangunan ekonomi menghasilkan suatu proses sebab-menyebab sirkuler yang membuat si kaya mendapat keuntungan semakin banyak, dan mereka yang tertinggal dibelakang menjadi semakin terhambat. Dampak balik (backwash effect) cenderung membesar dan dampak sebar (spread effect) cenderung mengecil. Secara komulatif kecendrungan ini semakin memperburuk ketimpangan internasional dan menyebabkan ketimpangan regional di Negara-negara terbelakang.
Tesis Myrdal
Prof. Myrdal membangun teori keterbelakangan dan pembangunan ekonominya disekitar ide ketimpangan regional pada taraf nasional dan internasional. Untuk menjelaskan hal itu dia memakai ide �dampak balik dan dampak sebar�. Dia mendefinisikan dampak balik sebagai semua perubahan yang bersifat merugikan. Sedangkan dampak sebar menunjuk pada dampak memontum pembangunan yang menyebar secara sentrifugal dari pusat pengembangan ekonomi ke wilayah-wilayah lainnya.
2. Teori �dorongan kuat� (big push theory)
Teori Rosenstein-Rodan
Teori �dorongan kuat�dikaitkan dengan nama Prof. Paul N.Rosenstein-Rodan. Menurut tesis ini untuk menanggulangi hambatan pembangunan ekonomi Negara terbelakang dan untuk mendorong ekonomi tersebut kearah kemajuan diperlukan suatu �Dorongan kuat� atau suatu program besar yang menyeluruh dalam bentuk suatu jumlah minimum investasi. Dalam menekankan dalilnya ini ia menarik analogi dengan studi MIT. Ada sejumlah sumber minimum yang harus disediakan jika suatu program pembangunan diharapkan berhasil.
Rosenstein-Rodan membedakan antara 3 macam syarat mutlak minimal dan ekonomi eksternal, (1) syarat mutlak minimal dalam fungsi produksi (2) syarat mutlak minimal pada permintaan (3) syarat mutlak minimal dalam persediaan tabungan.
3. balanced vs unbalanced growth balanced growth: modal/investasi harus ada dalam berbagai sektor yang saling mendukung satu sama lain. unbalanced growth: investasi hanya ditanam dalam sektor strategis tertentu yang merupakan leading sector; ini akan menciptakan peluang investasi lebih lanjut. (albert o. hirschman, 1958). teori modernisasi: faktor non-ekonomi (bert f. hoselitz) - perubahan kelembagaan sangat penting untuk mendukung proses lepas landas. perubahan ini penting agar pasokan modal menjadi produktif. - pembangunan butuh: o pemasokan modal besar dan perbankan o pemasokan tenaga ahli dan terampil teori manusia modern (alex inkeles & david h. smith) - pembangunan bukan sekadar modal & teknologi. dibutuhkan manusia yang dapat mengembangkan sarana material tersebut supaya jadi produktif. - pendidikan merupakan faktor yang paling efektif teori ketergantungan o raul prebisch: industri subtitusi impor?amerika latin o negara-negara terbelakang harus melakukan industrialisasi bila mau membangun dirinya.
0 komentar:
Posting Komentar