Minggu, 29 Desember 2013

BAB 2 = PERMINTAAN TERHADAP JASA AUDIT DAN JASA ASSURANCE LAINNYA



 

1.       SIFAT AUDIT
Peran auditor dalam masyarakat, dan bagaimana tanggung jawab auditor makin meningkat hingga mencakup pelaporan mengenai efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan perusahaan terbuka.
Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan criteria yang telah ditetapkan. Auditing harus dilakukan oleh orang yang berkompeten dan independen.
            Untuk melakukan audit harus ada informasi yang dapat di verifikasi dan beberapa standar (criteria) yang dapat dopakai auditor untuk mengevaluasi informasi itu. Informasi ini bisa dan memiliki beberapa bentuk. Auditor biasanya menggunakan informasi yang terukur termasuk laporan keuangan perusahaan dan PPh seseorang.
        Informasi dan kinerja yang telah ditetapkan
            Untuk melakukan audit, harus tersedia informasi dalam bentuk yang dapat diverifikasi dan beberapa standar (kriteria) yang dapat digunakan auditor untuk mengevaluasi informasi tersebut, yang dapat dan memang memiliki banyak bentuk.auditor juga mengaudit informasi yang lebih subjektif, seperti efektivitas sistem komputer dan efisiensi operasi manufaktur.
            Untuk kriteria yang lebih subjektif, kriterianya lebih sulit ditetapkan. Biasanya auditor dan entitas yang diaudit telah menyepakati kriteria yang akan digunakan sebelum audit dimulai. Sebagai contoh, dalam audit atas efektivitas aspek-aspek khusus dalam operasi komputer, kriterianya mungkin mencakup tingkat kesalahan input atau output yang masih bias ditolerir. 
            Kriteria untuk mengevaluasi informasi juga bervariasi, tergantung pada informasi yang sedang diaudit. Dalam audit ataslaporan keuangan historis oleh kantor akuntan publik (KAP), kriteria yang berlaku biasanya adalah prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

        Mengumpulkan dan mengevaluasi bukti
            Bukti (evidence) adalah setiap informasi yang digunakan auditor untuk menentukan apakah informasi yang diaudit dinyatakan sesuai dangan kriteria yang telah ditetapkan.
            Bukti memiliki banyak bentuk yang berbeda, termasuk:
1.      Kesaksian lisan pihak yang diaudit (klien) 
2.      Komunikasi terulis dengan pihak luar
3.      Observasi oleh auditor
4.      Data elektronik dan data lain tentang transaksi
      Untuk memenuhi tujuan audit,auditor harus memperoleh bukti  dengan kualitas dan jumlah yang mencukupi. Auditor harus menentukan jenis dan jumlah bukti yang diperlukan serta mengevaluasi apakah informasi itu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
        Kompeten dan independen
            Auditor harus memiliki kualifikasi untuk memahami kriteria yang digunakan dan harus kompeten untuk mengetahui jenis serta jumlah bukti yang akan dikumpulkan guna mencapai kesimpulan yang tepat setelah memeriksa bukti tersebut. Auditor juga harus memiliki sikap mental yang independen.
            Auditor independen adalah auditor yang mengeluarkan laporan mengenai laporan keuangan perusahaan. Walaupun auditor ini menerika fee dari perusahaan,mereka biasanya cukup independen dalam melekukan audit yang dapat diandalkan oleh para pemakai. Bahkan auditor internal yang bekerja pada perusahaan yang mereka audit biasanya langsung melapor ke manajemen puncak dan dewan komisaris, sehingga para auditor ini tetap independen dari unit operasi yang mereka audit.
        Pelaporan
            Tahap terakhir dalam proses audit adalah menyiapkan laporan audit(audit report), yang menyampaikan temuan-temuan auditor kepada pemakai.laporan seperti ini memiiki sifat yang berbeda-beda, tetapi semuanya harus memberikan kepada para pembaca tentang derajat kesesuaian antara informasi dengan kriteria yang telah ditetapkan.setelah menyelesaikan audit, auditor tersebut mengeluarkan laporan kepada wajib pajak yang berisi perhitungan wajib pajak tambahan, pemberitahuan bahwa terdapat restitusi, atau menyatakan bahwa tidak ada perubahan dalam situs pajak.
2.        PERBEDAAN ANTARA AUDIT DAN AKUNTANSI
Audit adalah pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan. Sedangkan akuntansi adalah proses pencatatan, pengklasifikasian dan penjumlahan dari kejadian ekonomi yang logis yang memiliki tujuan untuk menyediakan informasi keuangan yang diperlukan dalam pengamilan keputusan.
Ketika mengaudit data akuntansi, auditor berfokus untuk memeriksa apakah informasi yang tercatat mencerminkan dengan benar peristiwa ekonomi yang terjadi sepanjang periode akuntansi. Karena GAAP menjadi dasar dalam kritera mengevaluasi informasi akuntansi, maka auditor harus memahami GAAP. Auditor juga harus memiliki keahlian dalam mengumpulkan dan menginterprestasikan bukti audit.
3.        ASPEK EKONOMI DALAM PERMINTAAN AKAN AUDIT
Resiko informasi menggambarkan kemungkinan bahwa informasi terkait dengan keputusan bisnis dibuat tidak akurat. Auditing dapat menggambaran signifikan resiko informasi. Sebagai gambaran kebutuhan akan auditing adalah pertimbangan manahger bank dalam keputusan untuk pinjaman bisnis. Keputusan ini berdasarkan faktor-faktor seperti hubungan keuangan sebelumnya dengan usaha dan kondisi keuangan usaha sebagaimana tercermin dari laporan keuangan. Jika bank membuat pinjaman tersebut, ia akan mengenakan tingkat bunga ditentukan terutama oleh tiga faktor:
1.      Risiko Suku bunga bebas
          Ini adalah perkiraan mengandalkan tingkat bank bisa mendapatkan dengan berinvestasi catatan US treasury untuk jangka waktu yang sama dengan pinjaman bisnis.
2.      Risiko bisnis bagi pelanggan
          Risiko ini mencerminkan kemungkinan bahwa bisnis tidak akan mampu membayar kembali pinjamannya karena kondisi ekonomi atau bisnis seperti resesi, yang lain.

3.      Resiko Informasi
          Risiko informasi mencerminkan kemungkinan bahwa informasi di atas dimana keputusan risiko usaha dibuat tidak akurat. Penyebab kemungkinan risiko informasi adalah kemungkinan laporan keuangan tidak akurat.
Ada beberapa alasan terjadinya resiko informasi:
  Jauhnya informasi => kemungkinan adanya penyalahsajian baik sengaja maupun tidak sengaja karena informasi diperoleh dari pihak lain tidak diperoleh dari pihak pertama secara langsung.
  Bias dan motif pihak penyedia => informasi yang sengaja dibiaskan demi keuntungan pihak penyedia.
  Data yang sangat banyak => semakin banyak volume transaksi semakin besar kemungkinan pencatatan informasi yang kurang tepat bahkan mungkin terkubur oleh informasi lainnya.
  Transaksi perusahaan yang kompleks antarorganisasi yang membuat transaksi lebih sulit dicatat dengan tepat.

Mengurangi resiko informasi :
a)      Pengguna memverifikasi informasi
Pengguna biasanya memperoleh informasi tentang keandalan dan reabilitas secara langsung. Akan tetapi cara tersebut tidak efisien dan tidak praktis dari segi biaya. Secara ekonomis juga tidak efisien bagi semua pemakai untuk memverifikasi sendiri informasi itu.
b)      Pengguna berbagi resiko informasi dengan manajemen
Pengguna dapat menjadi dasar tuntutan hukum kepada manajemen. Jika pengguna mengandalkan laporan keuangan yang tidak akurat dan sebagai akibatnnya akan menanggung kerugian keuangan. Hal ini memungkinkan kesulitan dalam informasi manajemen adalah pengguna tidak akan menerima penggantian atas kerugian yang dideritanya.
c)      Laporan keuangan yang diaudit sudah disediakan dari sisi ini peran auditor sangat
diharapkan untuk meminimalisir resiko informasi
Pengambilan keputusan dapat memanfaatkan hasil audit dengan asumsi lengkap, akurat, dan tidak bias. Biasanya manajemen suatu perusahaan tertutup atau komite audit perusahaan terbuka menugaskan auditor untuk memberikan kepastian kepada pemakai bahwa laporan keuangan perusahaan tersebut itu dapat diandalkan.

4.         JASA  ASSURANCE
     Jasa assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan kualitas informasi bagi para pengambil keputusan. Individu individu yang bertanggung jawab membuat keputusan bisnis memerlukan jasa asurance untuk membantu meningkatkan keandalan dan relevansi informasi yang digunakan sebagai keputusannya.
     Jasa assurance dapat dilakukan oleh akuntan publik atau oleh berbagai profesional lainnya. Sebagai contoh, Yayasan lembaga konsumen indonesia (YLKI),Sebuah organisasi nirlaba, menguji beraneka macam produk yang digunakan konsumen dan melaporkan hasil evaluasinya atas mutu produk yang diuji dalam warta konsumen.
a)        Jasa astetasi
          Salah satu kategori jasa assurance yang diberikan oleh akuntan publik adalah jasa atestasi. Jasa atestasi (attestation service) adalah jenis jasa assurance dimana KAP mengeluarkan laporan tentang realibilitas suatu asersi yang disiapkan pihak lain. Jasa atestasi  dibagi menjadi lima kategori, yaitu:
1.         Audit atas laporan keuangan historis => laporan tertulis yang menyatakan pendapat bahwa laporan keuangan secara wajar sesuai dengna prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
2.         Atestasi mengenai pengendalian internal aas pelaporan keuangan => menegaskan bahwa pengendalian internal telah dikembangkan dan diimplementasikan mengikuti kriteria yang sudah ditentukan.
3.         Telaah (review) atas laporan keuangan historis => tingkat kepastian moderat atas laporan keuangan biasanya dilakukan oleh organisasi non publik.Jasa atestasi mengenai teknologi informasi => jasa web trust yaitu memberi kepastian kepada pengguna situs internet ada juga jasa sys strust yaitu mengevaluasi dan menguji reliabilitas sistem dalam berbagai bidang.
4.         Jasa atestasi lain => memenuhi keinginan klien yang menginginkan kepastian yang independen suatu informasi .
5.         Jasa assurance lainnya : meningkatkan mutu informasi bagi pengambil keputusan, misalnya ISO 9000, audit lingkungan, jasa konsultan manajemen (konsultasi adalah memberikan rekomendasi) untuk itu auditor harus memahami tentang GAAP, keahlian dalam mengumpulkan dan menginterpretasikan bukti audit, serta informasi yang berorientasi modern seperti penggunaan teknologi internet untuk memberikan rekomendasi yang dapat meningkatkan mutu perusahaan.

b.         Jasa assurance lainnya
Kebanyakan layanan jaminan lainnya tidak memenuhi definisi formal jasa atestasi. Persyaratan KAP ke layanan jaminan lain:
1. KAP harus mandiri.
2. KAP harus memberikan jaminan.
3. KAP tidak diharuskan untuk memberikan laporan tertulis.
Komite Elliott telah dibebankan dengan meneliti dan mengembangkan pelayanan peluang jaminan bagi KAP untuk memberikan kepada nasabah bisnis dan individu yang membutuhkan informasi yang relevan dan dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan baru kritis.
Contoh Jasa Assurance Lain 
1.     Kontrol atas dan risiko yang berkaitan dengan investasi, termasuk kebijakan yang terkait dengan derivatif, melibatkan penilaian proses dalam praktek-praktek investasi perusahaan untuk mengidentifikasi risiko dan untuk menentukan efektivitas proses-proses tersebut.
2.    Mystery shopping, melibatkan melakukan belanja anonim untuk menilai tenaga penjual yang transaksi dengan pelanggan dan prosedur yang mereka ikuti.
3.     Menilai risiko akumulasi, distribusi, dan penyimpanan informasi digital, melibatkan resiko keamanan menilai dan terkait kontrol atas data dan informasi lainnya disimpan secara elektronik, termasuk kecukupan cadangan penyimpanan dan off-site.
4.    Penilaian Resiko tindakan Fraud dan ilegal, meliputi pengembangan profil resiko fraud dan menilai kecukupan sistem dan kebijakan perusahaan dalam mencegah dan mendeteksi fraud dan tindakan-tindakan ilegal.
5.    Kepatuhan terhadap kebijakan perdagangan dan prosedur, melibatkan memeriksa transaksi antara mitra dagang untuk memastikan bahwa transaksi sesuai dengan perjanjian, mengidentifikasi dalam perjanjian
6.  Kepatuhan terhadap perjanjian royalti hiburan, melibatkan menilai apakah royalti dibayarkan kepada seniman, penulis, dan lain-lain sesuai dengan perjanjian royalty
7.    Sertifikasi ISO 9000, melibatkan sertifikasi kepatuhan perusahaan ISO 9000 standar kualitas kontrol, yang membantu memastikan produk perusahaan berkualitas tinggi
8.    Lingkungan audit, melibatkan menilai apakah kebijakan perusahaan dan praktek memastikan kepatuhan perusahaan dengan standar lingkungan dan hukum,
c.         Jasa-jasa non- Assurance yang diberikan Akuntan Publik
Kantor Akuntan Publik melakukan berbagai layanan lain yang umumnya berada di luar cakupan layanan jaminan. Contoh spesifik jasa non assurance dari KAP adalah menyediakan termasuk jasa akuntansi dan pembukuan, jasa perpajakan, dan jasa konsultasi manajemen.

5.    JENIS-JENIS AUDIT
   Akuntan publik melakukan tiga jenis utama aktivitas audit berikut ini :
1.        Audit operasional , mengevaluasi efisiensi dan efektifitas setiap bagian dari prosedur dan metode operasi organisasi. Pada akhir audit operasionaln, manajemen biasanya mengharapkan saran-saran untuk memperbaiki operasi. Sebagai Contoh, auditor mungkin mengevaluasi efisiensi dan akurasi pemrosesan transaksi penggajian dengan sisitem komputer  yang baru dipasang. Contoh lainnya, di mana kebanyakan akuntan merasa kurang menguasai bidang ini, adalah mengevaluasi efisiensi, akurasi, dan kepuasan pelanggan atas pemrosesan pendistribusian surat dan paket oleh perusahaan semacam federal express.
2.        Audit ketaatan ( kompliance audit) dilaksanakan untuk menentukan apakah pihak yang diaudit telah mengikuti prosedur, aturan, atau ketentuan tertentu yang ditetapkan oleh otoritas yang lebih tinggi.
Contohnya :
a.         Menentukan apakah personel akuntansi mengikuti prosedur yang digariskan oleh pengawas perusahaan.
b.        Telaah tarif upah untuk melihat ketaatan dengan ketentuan upah minimum
c.         Memeriksa perjanjian kontraktual dengan bankir dan pemberi pinjaman lainnya untuk memastikan bahwa perusahaan menaati persyaratan-persyaratan hukum.

3.        Audit laporan keuangan (financial statement audit) dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan (informasi yang diverifikasi) telah dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu. Kriteria yang berlaku adalah prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP), walaupun auditor mungkin saja melakukan audit atas laporan keuangan yang disusun dengan menggunakan akuntansi dasar kas atau beberapa dasar lainnya yang cocok untuk organisasi tersebut. Contoh: Audit Tahunan laporan keuangan perusahaan Boing, Informasi yang telah disetujui adalah laporan keuangan Boeing; Didirikan Kriteria umum prinsip-prinsip akuntansi, Tersedia Dokumen Bukti, catatan, dan sumber-sumber di luar bukti.

6.    JENIS-JENIS AUDITOR
Ada beberapa jenis auditor diantaranya:
1.             Kantor akuntan publik
          Kantor akuntan publik bertanggung jawab mengaudit laporan keuangan historis yang dipublikasikan oleh semua perusahaan terbuka, kebanyakan perusahan lain yang besar,dan banyak perusahaan serta organisasi nonkomersial yang lebih kecil.
2.             Auditor internal pemerintah
          Auditor internal pemerintah adalah auditor yang bekerja untuk badan pengawasan keuangan dan pembangunan (BPKP), guna melayani kebutuhan pemerintah.



3.             Auditor badan pemeriksaan keuangan
4.                         Auditor badan pemeriksaan keuangan adalah auditor yang bekerja untuk badan pemeriksa keuangan (BPK) Republik indonesia,badan yang didirikan berdasarkan konstitusi indonesia.
5.             Auditor pajak
          Auditor pajak ini bertanggung jawab untuk memberlakukan peraturan pajak. Salah satu tanggung jawab dirjen pajak adalah mengaudit SPT wajib pajak untuk menentukan apakah SPT itu mematuhi peraturan pajak yang berlaku. Audit ini murni bersifat ketaatan. Audit yang melakukan pemeriksaan ini disebut auditor pajak.
6.             Auditor internal
          Auditor internal dipekerjakan oleh perusahaan untuk melakukan audit bagi manajemen, sama seperti BPK mengaudit untuk DPR. Tanggung jawab auditor internal sangat beragam, tergantung dari yang mempekerjakan mereka. Ada staf audit internal yang hanya terdiri dari satu atau dua karyawan yang melakukan audit ketaatan secara rinci.

7.        Akuntan Public Bersertifikat (CPA)
Pemakaian gelar certified public accounting (CPA) diatur oleh hukum Negara bagian melalui departemen pemberi lisensi disetiap Negara bagian. Dalam setiap Negara bagian, peraturan untuk mempertahankan lisensi demi berpraktiksetelah gelar itu diperoleh untuk pertama kalinya. Sebagian besar professional muda yang ingin menjadi CPA memulai karir mereka dengan bekerja pada sebuah KAP. Setelah menjadi CPA, banyak yang meninggalkan KAP asalnya dan bekerja di lingkungan industry, pemerintahan, atau pendidikan.
Persyaratan Menjadi Akuntan Publik (CPA)
1.     Persyaratan Pendidikan
Lulus sarjana akuntansi atau sarjana ekonomi bidang akuntansi dan sudah mendapatkan nomor register Negara bidang akuntan.


2.     Persyaratan Ujian Sertifikasi Akuntan Publik
Lulus ujian sertifikasi akuntan public yang terdiri dari empat ujian yakni: Akuntansi dan Pelaporan Keuangan; Lingkungan Bisnis, Hukum Komersial dan Perpajakan; Auditing dan Assurance; dan Akuntansi Manajemen, Manajemen Keuangan dan System Informasi
3.   Persyaratan Pengalaman
Bervariasi dari pengalaman audit tidak sampai 2 tahun.beberapa negara bagian mengharuskan memiliki pengalaman kerja dilembaga pemerintah atau auditing internal.




















MAKALAH AUDIT 1
Tentang
PERMINTAAN TERHADAP JASA AUDIT DAN JASA ASSURANCE LAINNYA
Di Susun Oleh :
Muh. Ayyub
Muh.Fardan
Nur lina
Nur Hijrah.S
Panni rahmi
Winarno

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
FAKULTAS SYARI�AH & HUKUM
AKUNTANSI
2012-2013

0 komentar:

Posting Komentar